Assalamu'alaikum Warahmatullaah . . .
Sahabatku . . .
JADILAH BAHAGIA
Selama bertahun – tahun tampak bagi saya bahwa hidup baru
akan dimulai – kehidupan sejati. Tetapi selalu ada berbagai rintangan dalam
perajalanan, ada sesuatu yang harus diselesaikan terlebih dahulu, pekerjaan
yang tidak selesai, masih harus mengatur waktu, utang yang harus di bayar.
Kemudian hidup pun dimulai. Pada akhirnya saya pun sadar bahwa rintangan itu
lah hidup saya.
Alferd D’Souza
Apakah anda sedang menunggu hidup sejati anda dimulai ? Jika
demikian, kapankah anda tahu bawah hal itu telah dimulai ? Dan persisnya apa
yang harus terjadi sebelum anda benar-benar menjalaninya dan bersenang-senang ?
Seorang mentoring sering mendengar kliennya yang mengatakan bahwa mereka tahu
bahwa mereka telah mencapai ini, itu, atau lainnya, mereka akan bahagia.
Tetapi pikirkan ini : bagaimana jika kebahagiaan bukan
keadaan ideal yang sedang kita usahakan tetapi lebih pada pola pikir yang dapat
kita ciptakan bahkan ketika kita sama sekali tidak mencapai seluruh tujuan kita
dalam minggu ini ? kurangi ketegangan, luangkan waktu untuk istirahat, dan
sadari bahwa kebahagiaan tersedia di sini, saat ini juga (ya, bahkan jika anda
tidak dalam jalinan hubungan yang sempurna, berat badan masih belum bisa kurang
dari 60 kg, tidak mampu membayar apartemen yang lebih besar . . . ).
Memang benar : anda bisa bahagia kapan pun anda memilih untuk
bahagia, sama sekali tidak ada keterlibatan kondisi eksternal. Dan jika anda
tidak mempercayai saya (Anda tahu bahwa anda akan bahagia selamanya jika anda
bertemu pasangan hidup impian anda) maka biarkan pikiran anda terbuka ketika
anda membaca materi ini.
Penasihat cerdas Tony Blair, di unit strategi Downing Street,
telah memperlajari isu mengenai apakah kita cukup bahagia dalam hidup kita, dan
kesimpulan menyedihkan dari laporan mereka adalah kita tidak cukup bahagia.
Politikus dan ahli ekonomi bingung dan tercengang oleh fakta bahwa standar
kehidupan yang lebih tinggi tidak membuat kita lebih bahagia dari sebelumnya.
Laporan mereka menyatakan bahwa, “Meskipun pendapatan dan belanja nasiobal
selama 30 tahun terakhir ini mengalami banyak peningkatan, tidak diikuti dengan
peningktan derajat kepuasan secara seimbang.”
James Wilsdon, kepala perencana badan penasihat Demos,
memprediksikan masa depan saat perhatian pemerintah mungkin harus diubah untuk
merefleksika berbagai hal yang dapat benar-benar membuat kita bahagia. Ia
berkata : “Hal itu berati pemerintah mengubah fokus lebih kepada persahabatan
dibandingkan mobil cepat, komunitas dibandingkan liburan di Karibia, lingkungan
dibandingkan akumulasi tanpa batas dari benda material.”
Ya, kita semua ingin memiliki uang lebih banyak, tentu saja,
tetapi para ahli setuju bahwa dalam kenyataannya, kecuali anda berada di
lapisan dasar ketiga dari pilar ekonomi, peningkatan kekayaan anda tidak berpengaruh pada kebahagiaan anda.
Berapa banyak lagi pakaian, DVD player, computer,
mobil, televisi . . . . yang anda butuhkan ? Apakah terapi belanja selalu
efektif dan berapa lama efeknya ? Saya yakin anda terbiasa dengan sensasi yagn
muncul dari sesi belanja serius. Membeli
berbagai barang membuat kita bahgaia. Tetapi anda juga tahu bahwa apa pun yang
anda bawa pulang dalam tas itu tidak akan pernah memberikan kebahagiaan dan
kepuasan yang bertahan lama.
Jadi siapa yang menginginkan uang, kemewahan, kekuasaan dan
status ?
Sebenarnya, kebanyakan dari kita. Telah dikatakan bahwa
budaya kita terpaku pada bagaimana cara mendapatkan lebih banyak dari empat hal
tersebut. Ya, kita semua menginginkan cukup uang untuk bertahan hidup, tetapi
faktanya adalah hal-hal tersebut saja tidak mampu memberikan kebahagiaan jangka
panjang, dan kadang-kadang hal itu akan muncul dalam usaha kita meraih
kebahagiaan.
Jika kita bisa bahagia dengan sesuai yang telah kita miliki,
kenapa harus bersusah payah menginginkan sesuatu yang tidak pasti membuat kita
bahagia. Sesuatu yang telah kita miliki adalah anugerah, dan harus kita
syukuri. Sedangkan sesuatu yang tidak kita miliki adalah angan-angan panjang
yang belum tentu menjadi milik kita dan belum tentu mendatangkan kebahagiaan.
Rubahlah pola piker anda saat ini juga, bahwa kebahagiaan itu
sederhana. Kapan pun anda mau bahagia, anda bisa melakukannya saat ini juga.
“Jadilah bahagia dan
membahagiakan”
Hidup ini begitu berharga jika disia-siakan dengan perkara yang akan menghancurkan kebahagian anda.
Selamat menempuh kebahagiaan :)